Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Yang terhormat Kepala SMPN 4 Semarang Drs. Ringsung Suratno, M.Pd.
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru, staf
tata usaha dan karyawan,
Yang saya cintai dan sayangi
teman-teman kelas 9 dan adik-adik kelas 7 dan 8.
Segala
puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam.
Salawat dan doa keselamatan terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw
berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya. Amin. Pada kesempatan
kali ini saya ingin menyampaikan pidato yang berjudul “Bahagia Dunia Akhirat”.
Setiap
orang pasti menginginkan kehidupan bahagia di dunia maupun di akhirat. Orang
yang bahagia di dunia belum tentu dapat merasakan kebahagiaan di akhirat jika
kehidupan dunianya tak pernah digunakan untuk beribadah dan melakukan sesuatu
yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Padahal mencari
kebahagiaan akhirat sangatlah mudah. Kebahagiaan di akhirat dapat diraih dengan
bekerja keras, tekun beribadah dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah
SWT. Tapi mencari kebahagiaan dunia juga perlu.
Banyak
orang yang hidupnya berkecukupan dan bahagia di dunia tapi belum tentu dia akan
bahagia di akhirat. Jika dia hanya memikirkan kehidupan duniawi saja. Mencari
kekayaan duniawi hingga lupa bersedekah dan melupakan ibadah maka pekerjaannya
di dunia akan sia-sia saja. Tetapi orang yang hidupnya sederhana, selalu
bersyukur atas nikmat yang telah dia terima, tentunya dia akan merasakan
ketenangan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Salah satu cara untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat adala dengan berilmu. Ilmu merupakan
kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan
dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi.
Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk
kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain adalah salah satu cara untuk
mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Kehidupan
di dunia itu sebenarnya hanya sementara. Kehidupan yang sesungguhnya adalah
kehidupan di akhirat kelak. Sesungguhnya kenikmatan yang teragung dan terbesar, yaitu
kenikmatan yang dirasai sepenuhnya di hari akhirat nanti. Kenikmatan akhirat
itulah yang akan membawa hamba kepada kemuliaan yang kekal. Karena itu,
hakikatnya seorang mukmin, tidak mengejar kenikmatan dunia, yang tidak memiliki
keuntungan apa-apa melainkan sedikit saja, dibandingkan dengan kenikmatan
berupa kemuliaan disisi Allah SWT.
Kehidupan di dunia merupakan permainan
dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih
berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan
kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana. Sungguh
berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Kesenangan
dan kebahagiaan akan abadi di surga dan kesengsaraan serta kesedihan akan abadi
di neraka. Untuk itulah hendaknya kita menjadikan kehidupan di dunia untuk
mencari bekal di akhirat nanti. Berbuat kebajikan yang akan dapat menolong kita
ketika berada di akhirat.
Demikian
uraian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Kurang
lebihnya saya mohon maaf. Wal hitaufik wal hidayah.