Hipersomnia (Sering Mengantuk)


Belakangan ini saya sering mengalami yang namanya mengantuk secara tiba-tiba dan sangar. Seperti habis minum obat bius saja. Tiba-tiba saja terasa berat di mata dan kepala. Memang sih sebelum mengalami rasa kantuk yang berlebihan itu, saya memang kurang tidur pada malam hari. Dan itu mungkin salah satu penyebab dari apa yang saya rasakan sekarang. Lalu saya mulai menari informasi, browsing sana-sini, akhirnya nemu istilah "Hipersomnia". Apa itu "Hipersomnia"?

Hypersomnia adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami kantuk berlebihan bukan karena kurang tidur. Biasanya seseorang yang mengalami kondisi ini sering merasa sangat mengantuk dan ingin tidur berulang kali di siang hari. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu.

Penyebab Hypersomnia
  • Gangguan tidur narkolepsi (kantuk di siang hari) dan sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur).
  • Tidak cukup tidur di malam hari (kurang tidur).
  • Kelebihan berat badan.
  • Penyalahgunaan obat atau alkohol.
  • Cedera kepala atau penyakit saraf, seperti multiple sclerosis .
  • Mengkonsumsi resep obat-obatan seperti obat penenang.
  • Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat)
Gejala
Penderita merasa sangat mengantuk dan sering ingin tidur atau bahkan tertidur bukan pada tempatnya dan bukan pada waktunya tidur.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium, karena hipersomnia bisa disebabkan oleh penyakit tertentu.

Hipersomnia yang baru saja timbul dan penyebabnya sulit dijelaskan, mungkin merupakan akibat dari kelainan psikis (misalnya depresi) atau kelainan neurologis (misalnya ensefalitis, meningitis atau tumor di dalam tengkorak).
Pemeriksaan psikis ditujukan untuk depresi, gangguan ingatan atau tanda-tanda kelainan neurologis.
Pemeriksaan CT scan atau MRI dilakukan pada penderita dengan tanda-tanda kelainan neurologis.


Mengantisipasi Hipersomnia:

1. Tidur berkualitas:
Durasi idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 8-9 jam di malam hari. Sedangkan untuk remaja, 9 jam adalah waktu yang tak bisa ditawar-tawar.

2. Jauhkan pengganggu tidur
"Jadikanlah tempat tidur sebagai tempat yang nyaman untuk terlelap dan bercinta,” demikian Avelino Verceles, MD, asisten profesor dari University of Maryland School of Medicine menyarankan. Ini artinya, sambung Verceles yang juga direktur School’s Sleep Medicine Fellowship, kita harus menjauhkan televisi, video games, dan laptop atau komputer dari kamar.

3. Buat jam tidur yang teratur
Orang yang mengidap gangguan tidur biasanya akan disarankan untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk hari libur dan akhir pekan. Konsisten bangun di waktu yang sama selama seminggu atau sampai sebulan, maka tubuh akan mengikuti ritme tersebut.
Ritme ini yang nantinya akan membentuk sirkardian atau jam biologis tubuh. Kita akan selalu mengantuk lebih cepat jika di malam sebelumnya kita kurang tidur, tapi bangun selalu di jam yang sama. Walhasil tubuh akan meminta kita kembali pada jam tidur yang sebelumnya.

4. Perlahan majukan jam tidur kita
Jika menentukan jam tidur dan bangun yang sama setiap harinya tak sukses, cobalah majukan jam tidur kita 15 menit lebih cepat selama 4 malam berturut-turut. Setelah ini berhasil, buat jadwal tidur kita 1 jam lebih cepat dari biasanya.

5. Makanlah dengan teratur
Jika kita bertanya apa hubungannya makan dengan tidur, maka jawabannya adalah keduanya sangat erat terkait. Makan di jam yang sama setiap hari akan membuat sirkardian kita "berdentang" dengan teratur, termasuk distribusi energi untuk memberikan sinyal pada kita bahwa sudah waktunya istirahat.

Jika kita tidak makan teratur, misalnya memundurkan makan siang menjadi lebih sore, akan membuat makan malam kita mundur sampai mendekati waktu tidur. Dan pasokan energi mendekati waktu tidur justru membuat kita bersemangat melakukan banyak hal. Plus idealnya, 2 sampai 3 jam sebelum waktu tidur kita sudah berhenti makan agar metabolisme berjalan sempurna sehingga tak ada yang berubah wujud menjadi timbunan lemak di tubuh.

6. Berolahragalah!
Lakukanlah aktivitas bakar lemak seperti aerobik setiap hari, minimal 30 menit. Aerobik akan membuat tubuh kita lebih cepat terlelap. Terlebih jika kita melakukan olahraga di ruang terbuka, 30 menit terpapar sinar matahari pagi akan meregulasi pola tidur kita. Sehingga secara alamiah bisa tidur dengan teratur dan berkualitas. Yang perlu diingat adalah hindarilah berolahraga 3 jam sebelum tidur, sebab adrenalin yang terpacu justru akan menjauhkan kita dari rasa kantuk.

7. Naiklah ke atas tempat tidur jika benar-benar sudah mengantuk
Menurut Krakow, jika kita hanya kelelahan setelah beraktivitas seharian, sebaiknya jangan naik ke atas tempat tidur. Sebab ternyata, ini justru tak akan membuat kita terlelap. Melainkan hanya berguling-guling di atas tempat tidur.

“Rasa kantuk yang sebenarnya adalah ketika kita mulai merasa tak bisa berkonsentrasi dan mata sudah ingin terlelap. Sedangkan untuk rasa kelelahan kita, cobalah untuk relaksasi selama 15 menit, dengan otot-otot tubuh tidak menjadi ‘rewel’ ketika berbaring di atas tempat tidur,” Krakow memaparkan.


Hal lain yang juga bisa mengundang gangguan tidur adalah depresi, paska trauma, atau obat-obatan. Itu mengapa kita butuh bantuan ahli yang mengerti bagaimana mengatasi berbagai pemicu gangguan tidur tersebut.

0 Response to "Hipersomnia (Sering Mengantuk)"

Post a Comment